Pengertian dan Perbedaan CRT, LCD, LED dan Plasma

  1.      CRT (Cathode Ray tube)

CRT (Cathode Ray tube) atau dalam bahasa Indonesianya tabung sinar katoda adalah jenis display yang paling tua dan paling banyak dipakai oleh masyarakat. Awalnya CRT ditemukan oleh Ahli fisika Jerman Ferdinand Braun tahun 1897 sehingga dikenal sebagai “Braun Tube”.
CRT adalah suatu tabung ruang hampa yang berisi suatu senapan elektron (Electron guns) dan suatu elemen pemanas (heater), yang berfungsi untuk mempercepat dan membelokkan berkas elektron (Electron beams). Hal ini dikarenakan di dalam ruang hampa yang panas, berkas elektron mudah untuk bergerak dari katoda menuju ke anoda.
Monitor CRT merupakan monitor generasi kedua dari monitor komputer yang merupakan generasi pertama dari monitor komputer pada jaman modern.
Saat ini minat terhadap monitor CRT sudah mulai ditinggalkan meskipun monitor CRT tetap diproduksi. Alasan mengapa pengguna mulai meninggalkan monitor CRT adalah dikarenakan oleh bentuknya yang besar dan berat sehingga memerlukan ruang ekstra untuk menempatkan monitor ini. Pengertian monitor CRT secara umum adalah ‘monitor cembung’ atau ‘monitor tabung’.
Kelebihan Monitor CRT :
          Harga relatif lebih murah
          Warna lebih akurat dan tajam
          Resolusi monitor fleksibel
          Perawatan mudah
          Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle 
Kekurangan Monitor CRT :
          Konsumsi listrik yang lebih besar
          Merusak mata
          Sinar radiasi yang berakibat kurang baik untuk manusia, baik otak, mata dan sel rambut
          Bergantung pada refreshrate
          Rentan distorsi, glare dan flicker
          Dimensi yang besar dan berat sehingga memakan banyak ruang
      2.      LCD (Liquid Crystal Display)
Monitor LCD (Liquid Crystal Display) adalah monitor yang di susun dengan menggunkan “cairan cristal”. LCD merupakan Sebuah teknologi layar digital yang menghasilkan citra pada sebuah permukaan yang rata (flat) dengan memberi sinar pada kristal cair dan filter berwarna, yang mempunyai struktur molekul polar, diapit antara dua elektroda yang transparan.
Teknologi yang ditemukan semenjak tahun 1888 ini, merupakan pengolahan kristal cair berisi cairan kimia, dimana molekul-molekulnya dapat diatur sedemikian rupa bila diberi medan elektrik seperti molekul-molekul metal bila diberi medan magnet. Bila diatur dengan benar, sinar dapat melewati kristal cair tersebut.
Cara kerja monitor LCD yakni kristal cair di dalamnya disusun seperti sandwich antara potongan kaca terpolarisasi. Lampu neon dibelakang panel memancarkan cahaya yang melewati substrat pertama. Muatan listrik membuat sel-sel kristal menyelaraskan nada yang berbeda memungkinkan cahaya untuk lulus melalui substrat kedua. Hasilnya adalah warna yang menakjubkan yang ditampilkan pada layar, jadi tidak ada tabung katoda, tidak ada lagi radiasi, tidak ada lebih banyak kepala atau sakit mata.
Kelebihan monitor LCD adalah minimnya konsumsi energi yang digunakan juga memiliki kontras gambar yang lebih tajam dibandingkan dengan CRT. Pengertian monitor LCD merujuk kepada penggunaan varian pixels (titik warna cahaya) yang tidak memancarkan cahayanya sendiri seperti halnya monitor CRT. Pada teknologi LCD sumber cahaya berasal dari lampu neon berwarna putih yang tersusun secara merata pada bagian belakang susunan pixel (kristal cair) tadi yang jumlahnya mencapai jutaan piksel hingga membentuk sebuah gambar. Kutub kristal cair yang dilewati oleh arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Kelebihan Monitor LCD :
          Kualitas gambar lebih jernih dan tajam
          Menghasilkan warna yang lebih realistis
          Sinar yang dipancarkan oleh LCD tidak melelahkan mata
          Konsumsi listrik lebih hemat
          Pengaturan display user frendly (mudah)
          Dimensi yang tipis dan ringan sehingga menghemat ruang
          Teknologi anti glare (tanpa bayangan)
          Tidak ada radiasi yang dipancarkan
Kekurangan Monitor LCD :
          Layar LCD cenderung lebih sensitif
          Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang
          Tampilan gambar baik hanya di resolusi nativenya
          Response time dan ghosting
          Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel
      3.      LED
Monitor LED (Light Emitting Diode) memiliki teknologi yang sama dengan LCD dengan pengembangan lebih lanjut dari LCD yang memiliki efek display peningkatkan pada warna yang ditampilkan yaitu lebih banyak variasi warnanya.
Perbedaan secara fisik pada LED komputer umumnya terletak pada bentuknya yang lebih ramping/ tipis. Pada beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang lebih lengkap dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen, Digital TV internet, Digital TV tuner. Sedangkan perbedaan secara umum antara LED dan LCD hanya terletak pada sistem pencahayaannya yang menggunakan teknologi LED backlight. Berbeda dengan LCD yang menggunakan CCFL Backlight (Cold Cathode Fluorescent Lamp) dalam bahasa Indonesian “lampu neon berjenis fluorescent”, monitor LED mampu menghemat konsumsi listrik hingga 50-70% dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan menghasilkan gambar yang sangat tajam.
Kelebihan Monitor LED :
          Kontras gambar yang sangat tajam hingga jutaan pixels
          Konsumsi listrik yang lebih hemat dibandingkan dengan LCD
          Usia pemakaian LED lebih pajang
          Ukuran yang lebih slim lebih ringan dari pada LCD
          Pencahayaan lebih baik dibandingkan LCD
          Lebih ramah lingkungan
Kekurangan Monitor LED :
          Harga lebih mahal dibandingkan LCD
          Layar LED yang lebih tipis cenderung lebih sensitif
      4.      Plasma
Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai Plasma TV atau Monitor Plasma merupakan jenis monitor yang menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Istilah dan konsep teknologi Plasma TV diperkenalkan pada tahun 1936 oleh seorang ahli Fisika. Monitor plasma menggunakan warna penuh panel datar fosfor untuk menampilkan gambar-gambar, sehingga kombinasi dan reproduksi warnanya yang dihasilkan sangat baik dan interaktif. PDP sendiri berasal dari penggunaan sel Plasma, yang merupakan lampu Fluorescent, sebagai dasar pencahayaan layar televisi tersebut. Sebuah Plasma TV memanfaatkan jutaan sel Plasma yang diletakkan diantara dua panel layar kaca. Setiap sel yang berisi kombinasi antara gas noble dan sejumlah kecil mercury yang akan diuapkan dan diberi aliran listrik sehingga berpendar dan membentuk plasma. Warna dihasilkan dari fosfor yang terdapat di dalam sel tersebut, di mana di dalam setiap sel akan berisi fosfor 3 jenis warna utama, yaitu: Red, Green, dan Blue, atau biasa dikenal dengan RGB. Perbedaan voltage yang diberikan pada tiap sel juga menghasilkan kombinasi warna yang ada.
Kelebihan Monitor Plasma :
          Menghasilkan warna hitam yang lebih baik dari LCD TV
          Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000)
          Sudut pandang lebih lebih lebar
          Refresh Rate dan Response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur
          Bentuk ramping
Kekurangan Monitor Plasma :
          Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burning dan gambar berbayang
          Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan
          Harga relatif mahal
          Memiliki ukuran pixel pitch yang besar
          Memiliki bobot yang sangat besar
          Konsumsi daya dan operasional suhu yang tinggi
          Cell plasma untuk perwakilan tiap pixel gambar hanya memiliki fungsi on/off sehingga reproduksi warna jauh lebih terbatasi dibandingkan tipe CRT ataupun LCD

Posted on September 11, 2013, in ilmu komputer. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar